Pesawat udara yang membawa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton beserta delegasi mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
VIVAnews - Saleh Husin selaku Anggota Komisi V DPR RI yang membidangi perhubungan mengkritisi rencana pemerintah mengalihkan sebagian penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Halim Perdanakusumah. Menurut Saleh, pemerintah dan instansi terkait sebaiknya tidak hanya fokus pada pengurangan frekuensi penerbangan dan pengalihan saja.
"Perhatikan hak penumpang, pastikan akses ke pesawat dan bandara lancar. Juga keselamatan," ujar Saleh dalam siaran persnya, Jumat 22 November 2013.
Dia menyoroti, kawasan Cawang sebagai akses penumpang ke Halim merupakan daerah langganan macet. Politikus Partai Hati Nurani Rakyat itu mendesak harus ada perhitungan estimasi rasio jumlah penerbangan, jumlah penumpang dan arus kendaraan.
Infrastruktur bandara Halim, lanjut Saleh, juga harus diperhitungkan mampu menampung sekaligus melayani maskapai dan penumpang dengan baik. Dengan satu landasan pacu, bandara itu direncanakan dapat mengoperasikan empat penerbangan per jam meski diperhitungkan mampu melayani 20 penerbangan per jam.
"Bagus juga kalau ada beberapa maskapai yang sudah berminat memanfaatkan Halim, tapi otoritas bandara juga harus memperhatikan fasilitas yang layak dan manusiawi bagi penumpang. Jangan hanya melayani kepentingan maskapai saja," kata Saleh.
Jika pengalihan terwujud mulai Januari 2014, kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta bisa berkurang 5 persen. Saat ini jumlah lalu lintas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 146.000 orang per hari, sehingga sekitar 5 persen atau 7.300 penumpang per hari dapat dialihkan ke Halim.
Transportasi Umum
Khusus untuk fasilitas transportasi, Saleh juga mendorong fasilitas transportasi massal ke dan dari Bandara Halim. "Ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menuju Halim," ujar Sekretaris Fraksi Hanura ini.
Sehingga, penumpang dan pengantar memiliki alternatif selain kendaraan pribadi dan taksi yang kapasitasnya terbatas.Sumber: Vivanews.com